sebuah catatan perjalanan belajar menjadi manusia

Kisah Dua Ekor Anjing dan Pemiliknya yang Tidak Suka Anjing

Saya adalah orang yang paling anti dengan binatang peliharaan, termasuk anjing. Kalau mereka bisa hidup bebas di luar sana mengapa mesti dipelihara?

Namun, saya tidak memungkiri semasih kecil dulu sempat terpikirkan oleh saya, ingin memiliki anjing kecil yang lucu yang bulunya seperti alas leyeh-leyeh, bulu-bulu sintesis lembut yang nyaman dan empuk. Namun niat itu hanya sebuah niat mengingat bahwa sebaiknya saya membeli boneka saja yang berbulu lembut yang tidak perlu makan serta BAK dan BAB, dan hal itu sangat disetujui oleh Ibu saya, "Nanti kamu tidak bisa merawatnya"

Namun, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, dimana doa-doa saya selalu dikabulkan maka terjadi suatu hal yang tidak diduga-duga. Saya punya anjing . . .

D U A !

yes, this dogs deserve a blogpost


Bagaimana Kisah ini Dimulai

🐶 Momo
Momo datang ke rumah kami pada tanggal 8 Maret 2013. Momo adalah sebuah kejutan bagi adik saya, Adek yang saat itu sakit karena kecelakaan dan membutuhkan perawatan di rumah cukup lama sehabis operasi. Saat pertama kali Bapak membawa Momo datang ke rumah, Adek mengaku merasa begitu bahagia sehingga ia berusaha berdiri dengan tongkat untuk melihat Bapak memandikan Momo untuk pertama kalinya di rumah.

Sejak saat itu Momo menemani Adek dalam perjuangannya untuk pemulihan agar bisa berjalan kembali. Menurut pengakuannya, ia lupa akan sakit kakinya karena memiliki anjing seperti boneka dan mengajaknya bermain kesana kemari. Sejak saat itu, Momo menjadi bagian dari keluarga seperti ikut jalan-jalan keluarga dan sebagainya. 


Saya saat itu masih kuliah dan mengetahui kami punya anjing dari kiriman gambar selfie Adek dan Momo. Saya tidak terlalu exited atau apa karena tahu bahwa memiliki anjing adalah impian Adek sejak lama dan itu terkabulkan. Saya merasa bersyukur dan yakin dia pasti akan merawatnya dengan baik. Tapi semua berubah ketika saya tamat kuliah dan kembali ke rumah dan ikut merawat Momo.   

si Momo
🐶 Toto
Toto datang ke rumah ini tanggal 16 April 2016. Saat itu Adek dan 4 orang teman kuliahnya usai berkemah di Danau Buyan kemudian salah satu teman Adek berkata ingin memiliki anak anjing, ternyata teman yang lain mengatakan memiliki anak anjing sehingga ia tidak usah membeli dan akan diberikan cuma-cuma.

Teman Adek ini memiliki 3 ekor anak anjing. Saat bertemu dengan ketiga anak anjing itu, Adek menjulurkan tangan ke arah mereka. Salah satu anak anjing yang tampak paling nakal, suka menggigit dan kerap menangis menjilat tangan Adek, sedangkan yang lain tidak. Entahlah, mungkin kejadian itu membuat Adek terenyuh hingga tak kuasa meninggalkan anak anjing itu.

Akhirnya dari ketiga anak anjing tersebut, 1 anjing jantan diambil oleh teman Adek, 1 anjing betina dipelihara, 1 nya lagi belum tahu bagaimana nasibnya dan direncanakan diberikan orang lain. Adek merasa kasihan jika harus diberikan ke orang lain dan teman-teman Adek juga menyemangati untuk memeliharanya.

Adek kemudian menelepon Ibu untuk meminta persetujuan.
Ibu bertanya, “Nanti apa tidak akan dijajah oleh Momo?”
Adek menjawab “Tidak akan, Bu karena Momo anjing baik"
Lalu ibu setuju.
(Ternyata Momo bukan anjing yang baik tapi anjing yang terlalu baik sehingga saat ini Toto yang kerapkali menjajah Momo)

Perjalanan jauh dilalui anjing yang diberi nama Toto sampai ke rumah. Dari Kabupaten Tabanan diajak oleh Adek ke Denpasar dan mandi untuk pertama kalinya setelah itu baru menuju ke Karangasem. Saat mandi di Denpasar, Toto menangis histeris dan setelahnya tidur di kasur. Hingga saat ini Toto sering tidur di atas seperti terkenang masa kecil.

mabuk larutan penyegar
Toto diikat menggunakan tali rapia karena darurat dan diajak naik motor ke Karangasem. Di dalam perjalanan, Adek singgah dulu ke SPBU dan terjadilah insiden Toto jatuh dari motor hingga bli-bli petugas disana berkata, “Gek-gek anjingnya kasihan”. Adek merasa malu dan menaikkannya kembali ke motor. Ternyata hal tersebut terulang kembali saat Adek singgah di Pura Goa Lawah Klungkung. Adek turun membeli canang untuk bersembahyang dan the curious Toto berusaha turun dari motor dan jatuh tergantung talinya sendiri lagi.
“Gek-gek konyongnya gek…” kata dagang canang sambil histeris.
Adek panik dan berlari menaikkan Toto kembali. Berharap dia tidak trauma, Adek memberikannya air minum kemasan.

Setelah 2 jam perjalanan -yang untungnya aman sentosa- Adek tiba di rumah. Saat itulah perkenalan pertama Toto dan Momo. Momo seharian mengikuti Toto kemanapun ia pergi. Toto melihat sisa makanan Momo, dihabiskan tanpa tersisa. Toto diberi makan dan menambah sampai 2 kali hingga perutnya kembung dan dia tak bisa jalan. Perutnya begitu besar dan berat, setiap kali jalan dia terjatuh. Di hari-hari berikutnya untuk naik tangga terendah di rumah pun dia tidak bisa sehingga sering menangis untuk dinaikkan atau diturunkan. Bulan demi bulan badannya semakin besar melebihi badan Momo.

Saat Toto datang sebenarnya saya tidak setuju, karena mengurus Momo saja yang saat itu perlu dilatih untuk tidak BAK dan BAB sembarangan sangat melelahkan. Apalagi Adek, si empunya malah tinggal di Denpasar karena masih kuliah. Namun setelah Toto datang ke rumah, ternyata dia lucu juga.
Si Toto

PS : bagian di atas saya buat dengan mewawancarai Adek. Dia bercerita terharu lebay menitikkan air mata mengenang saat perkenalannya dengan Momo dan Toto. Ya ampun miss baper. 😪😪😪    

Dalam postingan berikutnya, saya sampaikan fakta yang tidak terlalu penting sebenarnya, namun cukup membuat saya yang anti dengan binatang peliharaan luluh juga. Bapak dan Ibu yang sering dibuatnya kesal juga tetap bertahan dengan mereka. Mungkin benar, memiliki binatang peliharaan bisa membuat hidup lebih berwarna.
Ketika tidak ada topik yang bisa kami bicarakan, mereka bisa menjadi topik yang mengundang tawa. Ketika hidup kami terlalu damai dan monoton, ada saja kenakalan yang diperbuatnya. Anjing-anjing itu, mungkin membahagiakan kami adalah tujuan hidupnya.
Kenakalan-Kenakalan

🐶 Kenakalan Momo
Makan ayam! dari ayam dewasa sampai anak entah sudah berapa ayam tetangga yang mati di mulutnya.
Momo pernah keluar rumah lalu masuk ke sawah jam 12 malam dan di dekatnya ada ular
Momo setiap dipanggil namanya tidak menyahut dan tidak datang. Dia hanya menoleh saja lalu diam seolah berkata “aku disini kenapa sih?”
Momo tidak suka makan, sering maag tapi ketika makanannya diambil Toto dia marah
Momo sering di lumpur sehingga bulu-bulu panjangnya kotormenempel menjadi gimbal
Kalau ada orang asing datang namun tidak ada di rumah dia sembunyi, namun jika ada majikannya sok berani menggonggong sekeras kerasnya
Momo diam-diam menantang Toto berkelahi
Dulu sering kencing menandai pojok-pojok lemari


🐶 Kenakalan Toto
Toto merampas makanan Momo ketika makanannya sudah habis
Toto sering menggigit Momo, bercanda kelewatan
Toto sering mendorong kegirangan saat baru datang sehingga baju menjadi kotor karena kakinya yang kotor
Toto mendorong batu-batu untuk keluar dari rumah lewat celah-celah pagar
Toto sering tidur di sofa diam-diam dan ketika dipergoki dia turun seolah tidak bersalah
Toto jika di luar rumah sering menggonggong dan mengajak orang yang lewat hingga takut
Toto sering menyembunyikan makanan di lubang yang telah dibuat di halaman
Toto pernah makan ayam untuk Maturan / persembahan
Dulu Toto menggigit sandal, kabel printer, celana, kabel charge, headset dan banyak lagi

hai, aku si nakal

Kesamaan Toto dan Momo
Sama-sama suka main ke sawah yang basah dan berlumpur
Sama-sama suka bermain bersama sapi dan… bermain di tahi sapi
Sering mencari geng anjing jalanan lain bersama
Menandai tempat dengan kencing di tempat yang sama
Sama-sama suka tawuran dengan anjing jalanan
Sama-sama saling iri
photobomb by toto gara-gara iri tidak diajak selfie
Sama-sama kalau tidur di dalam rumah, kalau di luar menangis berdua
Sama-sama suka berpetualang ke luar rumah dan akur di luar rumah
Sama-sama suka di bawah sofa berbagi tempat tidur

kriyep kriyep akur di bawah sofa
Sama-sama menyambut ke gerbang jika ada yang datang
Sama-sama nakal
Sama-sama suka membangunkan pagi hari dengan cara tiba-tiba Momo naik ke atas kasur Toto menjilat jilat
Sama-sama suka mengejar lalat… dan dimakan
Sama-sama suka mengejar kucing dan tikus
Sama-sama suka merobek tissue
Dulu sama-sama suka melarikan kaos kaki
Rasa ingin tahu tinggi sejak kecil

ada apa ini?
Kisah Heroik Momo dan Toto
😇 Momo sempat menemukan ular kobra di rumah dan meggonggong. Momo menyerang ular dan ular menyerang balik hingga mata Momo disemprot bisa. Momo hampir buta dan sakit mata berhari-hari.
😇 Toto sempat menemukan ular di garase mobil pada malam hari. Ular itu berwarna belang hitam dan putih yang akhirnya diusir oleh Bapak menggunakan kayu panjang
😇 Momo membantu Bapak mengusir tikus di dalam rumah
😇 Toto bertengkar dengan anjing besar lainnya membela Momo yang diserang anjing jalanan

Sekian cerita Momo dan Toto, dari sekian postingan yang panjang ini pada intinya adalah :
Kasih tidak hanya melulu datang dari manusia, binatang peliharaan dan alam di sekitar sudah menyediakan segalanya. Love all, serve all.
best photo of the year
2 comments on "Kisah Dua Ekor Anjing dan Pemiliknya yang Tidak Suka Anjing "

Custom Post Signature

Custom Post  Signature