Kita bertemu lagi wahai diriku sendiri.
"Berpura-Pura Bijak" adalah judul yang menarik bukan?
Bukan, aku bukan sedang mengajarimu untuk munafik, tidak sama sekali. Seperti yang kau tahu, bahwa pikiran kita adalah singa-singa yang kelaparan. Yang mana yang sering diberikan makan, yang itu akan semakin membesar. Yang mana yang sering diberikan makan, yang itu akan mengaum lebih kencang. Yang mana yang sering diberikan makan, yang itu akan mampu menjadi raja diraja.
Pikiran yang manakah yang akan kau fokuskan untuk menjadi pemenang?
"Berpura-Pura Bijak" adalah judul yang menarik bukan?
Bukan, aku bukan sedang mengajarimu untuk munafik, tidak sama sekali. Seperti yang kau tahu, bahwa pikiran kita adalah singa-singa yang kelaparan. Yang mana yang sering diberikan makan, yang itu akan semakin membesar. Yang mana yang sering diberikan makan, yang itu akan mengaum lebih kencang. Yang mana yang sering diberikan makan, yang itu akan mampu menjadi raja diraja.
Pikiran yang manakah yang akan kau fokuskan untuk menjadi pemenang?
Teruslah
berpura-pura bijak, walau kau tahu diri sendiri minim aplikasi.
Teruslah berpura-pura bijak, walau kau tahu diri sendiri sering lupa
diri. Bukan, bukan untuk pencitraan apalagi untuk membuat orang-orang
senang. Semua agar kau menyadari, tidak ada orang yang sempurna di dunia
ini dan kau berhenti memaksakan diri. Bijak itu ada di dirimu dan
keluarkanlah semua itu untuk mengimbangi keburukan demi keburukan yang
tak bisa kau hindari hasil dari perbuatanmu sendiri walau tanpa
disadari.
Kau tahu, kadang kau menyalahkan hal-hal diluar dirimu untuk segala sesuatu yang kau anggap berjalan keliru. Kau menyalahkan orang lain, lingkungan, kelahiran, bahkan Tuhanmu. Tanpa kau sadari sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas semua itu adalah dirimu sendiri. Tanpa kau sadari sedikit mengubah reaksi akan membuatmu sadar diri. Tanpa kau sadari dengan menyadari dan memulai aksi, kau bisa membawa perubahan yang berarti.
Teruslah berpura-pura bijak, karena kau tahu waktumu tak banyak. Teruslah berpura-pura bijak, karena kau tahu menjadi bijak adalah hal yang menyenangkan untuk diingat. Tidak, bukan harus menjadi seorang guru, coach, mentor atau apapun itu yang bertugas membantu orang lain keluar dari masalahnya, namun bantulah dirimu sendiri dulu!
Kau tahu, dirimu itu adalah sebuah laboratorium.
Dirimu adalah sebuah laboratorium yang setiap hari ada percobaan-percobaan gagal dan berhasil di dalamnya. Ketika kau berhasil kau senang bukan kepalang, ketika kau gagal kau sedih luar biasa. Untuk apakah itu semua padahal kau tahu di depan akan ada berhasil dan gagal yang serupa tapi tak sama. Hidupmu akan lebih berguna ketika menghadapinya dengan biasa, tidak drama. Energimu tersimpan untuk hal-hal yang lebih krusial, memikirkan makna kehidupan dan membantu orang-orang.
Teruslah berpura-pura bijak dan menuliskan hal-hal konyol untuk dirimu sendiri untuk menjaga kewarasan, yang tiada pernah tahu bisa berguna bagi seseorang di luar sana yang sedang berada di ambang kematiannya, ingin menyudahi hidup yang membosankan dan tak ada apa-apa.
Teruslah berpura-pura bijak hingga suatu hari kau lupa bahwa kau sedang berpura-pura.
Kau tahu, kadang kau menyalahkan hal-hal diluar dirimu untuk segala sesuatu yang kau anggap berjalan keliru. Kau menyalahkan orang lain, lingkungan, kelahiran, bahkan Tuhanmu. Tanpa kau sadari sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas semua itu adalah dirimu sendiri. Tanpa kau sadari sedikit mengubah reaksi akan membuatmu sadar diri. Tanpa kau sadari dengan menyadari dan memulai aksi, kau bisa membawa perubahan yang berarti.
Teruslah berpura-pura bijak, karena kau tahu waktumu tak banyak. Teruslah berpura-pura bijak, karena kau tahu menjadi bijak adalah hal yang menyenangkan untuk diingat. Tidak, bukan harus menjadi seorang guru, coach, mentor atau apapun itu yang bertugas membantu orang lain keluar dari masalahnya, namun bantulah dirimu sendiri dulu!
Kau tahu, dirimu itu adalah sebuah laboratorium.
Dirimu adalah sebuah laboratorium yang setiap hari ada percobaan-percobaan gagal dan berhasil di dalamnya. Ketika kau berhasil kau senang bukan kepalang, ketika kau gagal kau sedih luar biasa. Untuk apakah itu semua padahal kau tahu di depan akan ada berhasil dan gagal yang serupa tapi tak sama. Hidupmu akan lebih berguna ketika menghadapinya dengan biasa, tidak drama. Energimu tersimpan untuk hal-hal yang lebih krusial, memikirkan makna kehidupan dan membantu orang-orang.
Teruslah berpura-pura bijak dan menuliskan hal-hal konyol untuk dirimu sendiri untuk menjaga kewarasan, yang tiada pernah tahu bisa berguna bagi seseorang di luar sana yang sedang berada di ambang kematiannya, ingin menyudahi hidup yang membosankan dan tak ada apa-apa.
Teruslah berpura-pura bijak hingga suatu hari kau lupa bahwa kau sedang berpura-pura.
Namun jangan pernah lupa setiap kata-kata bijak akan diuji terlebih dahulu kepada pemiliknya.
Be First to Post Comment !
Post a Comment