sebuah catatan perjalanan belajar menjadi manusia

Saat Pesan Kedamaian Terasa Begitu Membosankan


KEDAMAIAN YANG TIDAK POPULER 

Buku-buku kedamaian itu tergeletak begitu saja di rak-rak biasa, jarang ditempatkan di tempat khusus best seller. Kelas-kelas kedamaian itu sepi, tidak seperti kelas dengan tema "bagaimana meningkatkan pendapatan atau mencapai kebebasan finansial".

Tulisan tentang hal-hal damai minim peminat, berlumut dan hanya sesekali dibagikan. Grup-grup linimasa yang mengajarkan pesan kedamaian mengalir tenang, sementara grup yang suka berdebat, anggotanya mencapai ribuan dengan diskusi aktif dan saling cerca.

Anehnya yang diperdebatkan adalah agama yang katanya membawa kedamaian.

Orang-orang berdebat tentang bagaimana jalan menuju kedamaian. Sungguh ironi.
Kedamaian, bagi sebagian orang sangatlah membosankan.

Kedamaian, sama tidak populernya dengan kesunyian. Maka ketika ada orang yang menyukai kesendirian bahkan hingga akhir hidupnya tanpa kawan dan tidak menikah, akan dikasihani oleh sekitar. Mereka lupa, sepi bukan berarti kesepian. 


ORANG-ORANG BUTUH KONFLIK
Orang-orang butuh konflik. Orang-orang butuh kejahatan, kekerasan, ketidakdamaian. Ketika hidup seseorang sudah damai, maka ia akan mencari konflik, menonton sinetron, membaca cerita, menonton drama, melihat berita, bergosip.

Atau membaca blog ini, berharap ada kejadian tidak mengenakkan yang dibagikan. 

Cobalah baca sebuah cerita pendek yang isinya mengalir tanpa konflik, cobalah tonton sebuah film yang tanpa konflik, cobalah menjalani kehidupan yang tanpa konflik. Jenuh? Mungkin. Konflik, telah ada sedemikian rupa untuk memenuhi ego manusia. Konflik baik fiksi maupun nyata menimbulkan sebuah sensasi di dalam jiwa. Bahkan, ketika melihat kehidupan orang lain lebih menderita ada sebuah rasa puas (bukan syukur) bahwa ternyata hidup kita baik-baik saja. 

Coba lihatlah berapa orang yang klik "like" menulis "amin" atau membagikan video orang-orang yang sedang ditimpa musibah? Coba lihatlah berapa orang di jalan yang berhenti dan mengeluarkan ponsel pintarnya untuk merekam ketika terjadi kecelakaan? Coba lihatlah berapa orang yang berkomentar nyinyir ketika ada seorang yang bunuh diri tayang secara langsung di linimasa?

Orang-orang, lama-kelamaan kecanduan hal-hal yang tidak menyenangkan.

PERANG AKAN SELALU ADA
Seorang guru pernah berkata pada seorang yang mendoakan kedamaian di seluruh dunia, 

"Ketika seluruh dunia damai dan bahagia, lalu aku melakukan pekerjaan apa?"

Ya, ketika semua orang mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri, sang guru kerja apa?

Keadaan dunia saat ini, sudah sempurna sebagaimana adanya. Keadaan saat ini membuka kesempatan bagi setiap orang untuk bebas menentukan perannya : menjadi pembawa kedamaian atau sebaliknya.

Pilihan menjadi guru, murid atau orang yang sekedar lewat, ada di depan mata.



Kedamaian mutlak, tidak akan tercipta. Kejahatan dan kekacauan tidak bisa 100% binasa. Perang akan selalu ada hanya wujudnya saja yang berbeda.

Karena kiamat bukan hanya saat kejahatan merajalela. Ketika seluruh dunia damai sejahtera tanpa secuilpun kebencian di dalamnya, itu juga namanya pralaya.

Jadi, Anda akan mengambil peran apa?

#happysunday


Be First to Post Comment !
Post a Comment

Custom Post Signature

Custom Post  Signature